Strategi Pemasaran dan Perkembangan Batik Trusmi
Strategi
Pemasaran dan Perkembangan Batik Trusmi
di
Kabupaten Cirebon yang Menggunakan Bahan Pewarna Alami
Tren konsumen yang cenderung kembali
Di Indonesia, batik diyakini
sudah ada sejak zaman Majapahit, dan menjadi paling populer pada akhir abad
ke-18. abad atau pada awal abad ke-19. Batik yang dibuat adalah “batik tulis”
(polanya semua digambar tangan). Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I
atau sekitar tahun 1920-an. Meskipun kata “batik” berasal dari bahasa Jawa,
keberadaan batik di pulau Jawa sendiri tidak terdokumentasikan. Berbagai ahli,
dalam negeri dan di luar negeri, mengemukakan pendapat berbeda. Sejarawan
Belanda, G.P. Rouffaer, menyatakan bahwa batik mungkin diperkenalkan dan
berasal dari India atau Srilanka. Namun pendapat ini tidak didukung oleh
literatur sejarah yang otentik.
Industri Batik Trusmi
dikembangkan oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM). Dalam kasus seperti
itu, Perkembangan industri batik Trusmi di Kabupaten Cirebon tidak lepas dari
hal tersebut semakin banyaknya UKM Batik Trusmi. Seiring dengan meningkatnya
jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) Batik Trusmi.
Berdasarkan data terlihat
perkembangan UKM pada industri batik Trusmi terus meningkat. Meningkatnya
jumlah UKM batik Trusmi dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi kondisi yang
semakin kondusif dan juga dilatarbelakangi oleh orientasi pasar UKM, organisasi
pembelajaran UKM, orientasi kewirausahaan UKM, dan inovasi UKM (Borshalina, 2012).
Konsep yang mendasari strategi
Pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Pasar
yang Ditargetkan
Penentuan
pasar yang dibidik meliputi daya tarik masing-masing segmen pasar dan pemilihan
salah satu segmen pasar segmen atau lebih segmen berbeda yang akan dimasuki.
2. Bauran Pemasaran
Salah satu
pakar pemasaran, William J. Santon mendefinisikan Bauran Pemasaran sebagai
kombinasi empat variabel atau aktivitas yang merupakan inti penting dari sistem
pemasaran perusahaan: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan, sistem
distribusi atau lokasi (Swastha, 2007:6)
Komentar
Posting Komentar